Senin, 31 Maret 2008


Keluarga Cum Laude

Category: Pengalaman Lucu
Saat istriku diwisuda, orangtua dan mertuaku ikut menghadiri acara tersebut. Setelah rektor selesai mewisuda para wisudawan, dia berkata, "Saya persilakan para Cum Laude untuk berdiri!"Mertuaku yang melihat para Cum Laude tersebut memandang dengan penuh keheranan dan spontan berkata dengan suara keras, "Wow! Keluarga Cum Laude anaknya banyak banget ya!"

Dihormati Oleh Satpam

Category: Pengalaman Lucu
Seperti biasa kalau pekerjaan banyak sang bos selalu memintaku untuk kerja lembur.Dengan harapan pekerjaan tersebut dapat terselesaikan dengan tepat waktu.Jam menunjukkan pukul 6 malam berarti aku harus pulang karena memang batas lembur sampai jam segitu.Aku lembur sendirian sehingga kuncipintu ku bawa dan akan kuserahkan ke satpam.Setelah aku kunci ruangan terlihat sepi sekali bebrarti satu perusahaan mungkin hanya aku yang lembur.Dengan santainya aku berjalan menuju pos satpam yang berjarak kurang lebih 200 mdari ruanganku.Tiba-tiba melihat aku datang para satpam yang duduk santai berdiri tegak sambil memberi aba-aba hormat.Tak kalah kagetnya aku juga memberi tanda hormat dengan mengangkat tanganku.Aku heran kok begitu hormatnya para satpam terhadap pelaksana seperti aku,padahal ndak biasanya seperti itu. Keheranan aku terjawab setelah terlihat mobil Direksi tepat dibelakangku. Oh ternyata hormatnya tidak kepadaku tapi pada Direksi yang ada di dalam mobil. Aku cengar-cengir sendiri.Satpam yang melihatku juga tersenyum seolah mengejekku.Sial... Langsung aja aku lari menuju mobil jemputanku yang baru datang.

Kisah Lucu Pemilu Presiden

Category: Pengalaman Lucu
Tanggal 5 juli lalu di TPS koe sekitar jam 10 an, ada seorang cewek (yang lumayan cuantik, seksi dan menggairahkan), mau ikutan nyoblos. Kebetulan siang itu cukup sepi (nggak ngantri kayak pemilihan legislatip). Mungkin karena sepi, jadi perhatian para anggota KPPS tertuju ke cewek ini.Nah, pas sudah selesai nyoblos, di meja anggota KPPS-7, kebetulan di atas mejanya ada tinta dan kopi. Kebetulan lagi yang jaga posisi KPPS-7 ini cowok gondrong (biar gondrong, tapi kan anggota KPPS...he..he..).Nah, mungkin karena grogi, si cewek tadi bukannya menyelupkan jari manisnya ke tinta, tapi dicelupin ke kopi si gondrong. Terang aja si gondrong senyam senyum.Mau protes koq nggak pantes (ayu..eee) Nah, waktu si cewek sadar klau salah celup, langsung saja mukanya jadi sedikit merah merona, sambil ngomong..."Maap pak..eh mas..nggak sengaja..."Lalu si KPPS-7 langsung memegang jari si cewek untuk dicelupkan ke...tinta (jangan ngeres ya).Langsung saja suasana yang panas siang itu jadi agak adem panas. Kopinya dibuang? tentu tidak jawab si KPPS-7. Malah rasanya jadi tambah niqmat..he...he...he.. sekian.

Ketawa Kencang di Depan Umum

Category: Pengalaman Lucu
Waktu itu ada kembang api malem-malem di jenewa, di deket lac, gw ama keluarga dan temen lg di situ, nungguin kembang apinya mulai. Ternyata lama banget!Terus banyak orang-orang yg jualan alat bunder namanya kagak tau, terus nyala gitu! gw ama temen lg nunggu sambil ngobrol, nah pas ini lg sunyi gitu... ga ada suara, terus ada anak kecil yg lg mainin mainan itu terus kelempar kebelakang!Kita lupa ada di umum terus kita ketawa kenceng banget! Kira-kira semua orang di sana ngeliatin! Gila..malu banget! Sebel..!

Yamaha, Honda, atau Kawasaki

Category: Pengalaman Lucu
Saya punya Adek yang bekerja di Bengkel Motor.Pada suatu hari, datang seorang Bapak setengah baya datang ke Bengkel dan bertanya dengan polos dan amat menyakinkan:Bapak : "Dek... ada jual Onderdir Jam ngga?!!"Adek : "......????????!!!!!"Karena Siang itu cuaca sang panas dan kebetulan bengkelnya dari tadi pagi masih sepi-sepi aja maka Adek sangat sewot dan kesel dengan si Bapak.Dalam hati Adek Ngedumel "Udah tau ini Bengkel Motor, masa nyarinya Onderdir Jam!!!". Maka dijawablah pertanyaan si Bapak,Adek : "Jam nya merek apa Pak...??! Yamaha, Honda atau Kawasaki??!!!"Bapak : "#*&^%^%$^"Dengan Muka yang Kebingungan, si Bapak cuma Nyengir dan pergi githu ajaa..Adek : "Emang Eeenak.., Bego tambah Bego dech Lu !!!"

Pesan Es Jeruk

Category: Pengalaman Lucu
Pada suatu hari,saya dan teman saya sedang memesan makanan di sebuah daerah di Jogjakarta.Pedagang: "Mas,mau minum apa?"Teman saya: "Saya mau es jeruk mas!"Pedagang: "Maaf mas,es-nya habis!"Teman saya:"Oh,kalau begitu es jeruk saja!"Pedagang: "???!!!"Saya: "Geerrrrrr!!!!!!"(Spontan)

gambar lucu


Agar Anak Anda Tertular "Virus" Membaca



Judul : Agar Anak Anda Tertular "Virus" MembacaPenulis : Paul JenningsIlustrator : Andrew WeldenPenerjemah : Ary NilandariKata Pengantar : HernowoPenerbit : MLC (Mizan Learning Center)Cetakan : I, April 2006Tebal : 272 hlm ; 23.5 cmSalah satu keinginan terbesar bagi para orang tua adalah melihat anak-anaknya bisa segera membaca bahkan gemar membaca. Bisa membaca dan gemar membaca jelas berbeda. Dibutuhkan suatu usaha bagi para orang tua agar kebiasaan membaca menjadi hal yang mengasyikan bagi anak sehingga menumbuhkan rasa gemar dan cinta anak pada buku hingga dewasa nanti.Seperti judul pada buku ini "Agar Anak Anda Tertular Virus Membaca", Paul Jennings secara praktis mengajak para orang tua untuk menularkan ‘virus’ membaca dan bagaimana sejak dini anak-anak dapat asyik, bergairah dan cinta terhadap buku. Pilihan kata ‘virus’ sebagai terjemahan ‘bug’ dalam judul terjemahan buku ini sangatlah tepat. Hernowo dalam kata pengantarnya menjelaskan, semestinya judul buku ini – mengikuti judul buku aslinya, The Reading Bug and How You Can Help Your Child to Catch It – menggunakan frasa "kutu buku", namun frasa ini bagi masyarakat Indonesia sering ditafsirkan sebagai sesuatu yang dingin, berkacamata tebal dan tidak gaul. Karena itu pilihan mengganti frasa kutu buku menjadi virus sangatlah tepat dan menarik perhatian orang tua atau para pendidik untuk membangkitkan semangat menularkan virus membaca pada anak-anaknya.Jennings membedakan antara bisa membaca dan gemar membaca, ia menekankan keteladanan orang tua adalah hal yang penting dalam membuat anak gemar membaca.. Orang tua sebenarnya telah memiliki bahan utama untuk mulai menularkan ‘virus’ membaca. Orang tua mencintai anak-anaknya, dan anak-anak senang dicintai. Inilah intinya. Cinta adalah fondasi utamanya. Jika kita ingin anak-anak gemar membaca, kita harus menanamkan kecintaan terhadap buku. Guru di sekolah memang bisa mengajarkan anak membaca, namun orang tua tetaplah orang yang paling tepat untuk menumbuhkan minat membaca anak. Orang tua dapat menumbuhkan keasyikan membaca setiap harinya. Membacakan atau membaca bersama anak adalah ungkapan cinta.Paul Jennings dalam buku ini membagikan tips-tips dan pandangan-pandangan baru agar para orang tua bisa menularkan virus membaca bagi anak-anaknya; beberapa tips yang terdapat dalam buku ini antara lain :Membacakan buku untuk anak, menurut Jennings momen-momen ketika orang tua membacakan buku bagi anak-anak adalah salah satu hal yang paling berharga yang dapat kita lakukan bagi mereka Manfaatnya akan sangat besar karena hal ini akan menciptakan hubungan cinta antara orang tua dan anak. Ungkapan cinta ini akan membentuk asosiasi antara anak dan buku. Kata buku membangkitkan kebahagiaan. Meraba, melihat, dan mencium bau buku selamanya terkait dengan kehangatan, rasa aman, dan cinta. Anda telah menyemaikan hubungan cinta sepanjang hayat antara anak dan membaca (hlm 39)Selain itu membacakan buku pada anak tidak hanya membangkitkan kecintaan terhadap buku, melainkan membiasakan bahasa mereka dengan bahasa buku, sehingga kelak anak-anak akan siap dengan struktur kalimat sebuah buku jika ia bisa membaca sendiri.Hal kedua adalah menjodohkan anak dengan buku. Memang tak mudah memilih buku yang menarik untuk anak-anak, Jennings menyarankan agar orang tua kritis terhadap minat anaknya akan berbagai hal, jika suka mobil balap, belikan buku-buku mengenai mobil balap, jika senang memasak, belikan buku-buku resep. Jika senang komik, tak ada buruknya dengan komik. Fakta bahwa komik mudah dibaca merupakan kelebihan, bukan kekurangan. Selain itu fisik buku pun berpengaruh pada minat membaca anak. Jika dari covernya saja sebuah buku tampak sulit dan tidak menarik, anak-anak tidak akan mau mencoba membacanya.Dalam hal memilih isi cerita, disrankan agar memilihkan buku-buku yang tercipta dari lubuk hati sang penulis karena desakan kebutuhan untuk menceritakan sebuah kisah. Jangan tertipu oleh bacaan-bacaan ‘pelajaran’ yang ditulis hanya untuk menjaga kosakata karena biasanya certianya menjadi kaku dan tidak menarik. Disarankan juga agar sesekali anak-anak diberi kebebasan untuk memilih bukunya sendiri. Jika ternyata buku pilihan mereka sulit, orang tualah yang akan membacakannya untuk mereka.Salah satu bagian paling menarik dalam buku ini adalah uraian mengenai membaca makna. Jennings menyarankan agar para orang tua tak perlu memaksakan anaknya yang sudah bisa membaca untuk berusaha keras membaca kata per kata, terutama pada kata-kata yang sulit. Misalnya kata margarin pada kalimat "Anak itu mengoleskan margarin dan menaburkan gula pada sepotong roti" adalah kata yang sulit dibaca, dan anak mungkin membuat kesalahan dengan menyebutnya mentega. Sebaiknya, biarkan saja anak membaca terus, tak perlu mengoreksinya karena si anak telah membuat perkiraan yang tepat berdasarkan makna dan barangkali menggunakan huruf pertama ‘m ‘ sebagai petunjuk. Artinya anak ini membaca untuk makna.Jika orang tua memintanya berhenti, mengoreksinya, memintanya untuk mengulanginya dan melafalkannya dengan tepat mungkin saja si anak menjadi frustasi dan merusak suasana keasyikan membaca. Membiarkan anak menggunakan konteks untuk memperkirakan makna dalam hal ini lebih berguna daripada membunyikan huruf-huruf. Kata mentega adalah tebakan yang masuk akal. Orang tua mengoreksinya jika tebakan katanya diluar konteks bacaannya dan terasa tidak masuk akal.Masih banyak hal-hal menarik dalam buku ini, Jennings tidak hanya memberikan teknik-teknik membaca pada anak-anak, namun ia juga menekankan pentingnya orang tua agar bisa menularkan rasa cinta, rasa asyik, dan menciptakan sikap kerajingan membaca, karena teknik membaca saja tidak bisa menularkan rasa cinta membaca pada anak-anak. Selain itu pendekatan-pendekatan baru juga akan kita temui dalam buku ini sehingga para orang tua akan diajak untuk memilih dan merancang pendekatan-pendekatan apa yang yang akan dilakukannya untuk membangkitkan minat baca pada anak-anaknya sejak dini.Pada bab 12, buku ini juga menyertakan daftar buku-buku yang disarankan oleh Jennings. Selain judul-judul dan sedikit sinopsisnya, Jennings juga mengkategorikan buku-buku tersebut berdasarkan tingkat usia sehingga memudahkan pembaca memilihkan buku-buku untuk anaknya. Namun sayangnya minimnya buku-buku anak di Indonesia yang cocok dengan kriteria Jennings baik itu terjemahan maupun karya lokal membuat banyak judul-judul buku tersebut sulit kita temui di toko-toko buku.Rasanya buku karya Paul Jennings ini akan lebih cocok diadaptasi (bukan diterjemahkan) oleh penulis lokal sehingga contoh-contoh bukunya dapat dengan mudah dicari oleh pembacanya dan kasus-kasus membaca yang diutarakan Jennings dapat disesuaikan dengan kondisi keluarga dan kebiasaan membaca di Indonesia.Namun usaha untuk menerjemahkan buku ini kedalam bahasa indonesia patut dihargai setinggi-tingginya karena buku yang ditulis dengan bahasa yang jernih dan berhasil diterjemahannnya dengan baik dan disertai gambar-gambar yang jenaka tentunya akan membangkitkan kepedulian setiap orang (terutama orang tua dan guru) untuk membuat anak-anak terjangkit virus membaca sehingga menjadi ‘tegila-gila" membaca dan menumbuhkan generasi baru manusia Indonesia yang tidak hanya bisa membaca namun gemar membaca.

Instumen Orang Sukses

Judul : Instumen Orang Sukses Penulis : Ardian SyamPenerbit : Lembaga Penerbitan FE Unversitas IndonesiaCetakan : I, Mei 2007Tebal : 112 halSemua orang pastilah ingin sukses. Namun meraih kesuksesan tidak semudah membalikkan telapak tangan, perlu ada perjuangan, ada proses yang harus dilalui, tak jarang proses itu harus dilalui dengan berlikunya jalan hingga akhirnya sukses bisa diraih.Ada berbagai cara untuk meraih sukses, sudah banyak buku yang diterbitkan yang berisi tips-tips meraih kesuksesan. Dan kini diantara puluhan judul buku-buku sukses itu, terbit sebuah buku yang berjudul “Instrumen Orang Sukses” karya Ardian Syam yang namanya dikenal sebagai kontributor di www.pembelajar.com, www.andriewongso.com, www.halamansatu.net, dan www.wikimu.com . Selain itu, Ardian juga penah menerbitkan bukunya yang berjudul “Kacamata Kuda” (Amara Books, 2006)Jika sudah banyak buku-buku sukses ditulis orang, lalu apa yang menarik dari buku ini ?Prof. Roy Sembel, Ph.D dalam kata pengantar di buku ini mengungkapkan bahwa tidak seperti buku-buku sukses lainnya dimana biasanya mengulas langkah-langkah menuju sukses, pembentukan sikap, penentuan tujuan,dll, buku ini mengulas alat dan atribut yang dapat digunakan untuk membantu kita mencapai sukses.Alat dan atribut yang dibunakan untuk mencapai sukses itu dalam buku ini diistilahkan sebagai ‘instrumen’. Pada intinya, buku ini menegaskan bahwa untuk meraih sukses kita perlu meningkatkan nilai diri kita dengan menggunakan sejumlah instrumen-instrumen yang sebenarnya telah ada disekitar kita. Dalam kata pengantarnya Ardian menngungkapkan bahwa buku ini diutujukan khusus kepada Anda yang sedang dalam proses menuju sukses atau baru mencapai zona sukses. Dikatakan instrumen karena semua yang disediakan buku ini memang untuk digunakan dengan baik dan penuh perhatian sehingga menimbulkan suara-suara yang indah dan berharmoni.Apa saja instrumen atau alat-alat yang digunakan untuk meraih kesuksesan ? Buku ini mengulas 8 buah instrumen yang sangat mudah diperoleh dan mudah pula dipergunakan asal kita bisa ‘memainkan’nya, yaitu Kartu nama dan handphone, Bergaul, Internet, Buku, Dalam Rapat, Kreatif, Menulis ke Media, dan Tetap fokus.Instrumen yang mendapat bahasan yang paling banyak terdapat pada instrumen Bergaul dan Internet. Dalam bergaul, buku ini mengungkap bahwa begaul adalah instumen yang terbukti efektif dan cepat dalam meningkatkan nilai diri kita. Dalam bab ini pembaca akan dikenalkan dengan apa yang dinamakan small world phenomenon (small world efect) yaitu hipotesis bahwa setiap orang di dunia dapat dihubungi melalui sebuah rantai pendek pertemanan.Konsep ini juga pernah dikenal dengan istilah six deegrees of separation yang menyatakan bahwa dua orang teman yang tidak saling kenal dapat terhubungkan oleh enam orang teman. Buku ini memberikan contoh sederhana bahwa kita dapat menjadi teman Presiden SBY karena kita kenal A yang menjadi sudaranya B, sementara B tinggal di sebelah rumah C, sedangkan C berteman dengan D, kebetulan pula D adalah keponakan dari E, lalu ternyata E adalah adik sepupu dari F yang merupakan teman main SBY waktu masih kecil. Kesimpulannya, konsep ini menyimpulkan bahwa tidak banyak orang yang perlu kita hubungi bila ingin berkenalan dengan orang orang-orang tertentu. Tetapi kita tidak pula dapat bertemu dengan orang tersebut bila kita tidak mulai bertemu dengan orang-orang tertentu yang mungkin bisa mempertemukan kita dengan orang yang ditujuYang menarik dan mungkin instrumen yang paling mutakhir untuk saat ini adalah Internet. Dengan agak mendetail buku menggungkap bahwa dalam dunia cyber kita bisa memanfaatkan 3 alat yang telah disediakan oleh Internet secara cuma-cuma, yaitu milis (atau mail list), weblog (Blog), dan Friendster. Ketiga alat ini dibahas secara mendalam lengkap dengan sejarah singkat, langkah-langkah praktis seperti bagaimana cara bergabung dalam milis, dan fiendster.Lalu ada pula instrumen rapat yang ternyata bisa digunakan sebagai alat menuju kesuksesan. Dalam bab ini diuraikan 15 tips guna menaikkan nilai diri kita dalam rapat, seperti; duduklah berseberangan dengan ketua rapat, datang dengan persiapan matang, jangan memonopoli diskusi, dll.Masih ada banyak lagi pelajaran berharga yang dapat diperoleh di buku ini, semuanya berujung pada ajakan untuk meningkatkan Nilai Diri melalui kedelapan instrument yang semuanya berada disekitar kita. Walau kedelapan instrumen tersebut bukan hal yang baru bagi kita, namun bukan berbarti buku ini tidak menjadi bermanfaat, karena kalaupun kita sudah mengetahuinya bahasan dalam buku ini dapat dijadikan sebagai pengasah atau mengingatkan kita akan-hal-hal yang perlu kita lakukan guna meraih kesuksesan.Buku ini ditulis dengan bahasa yang mudah dimengerti, ringkas, namun padat. Kita tidak akan disuguhi teori-teori manajemen yang mengawang-ngawang, namun kita akan langsung diajak mempraktekkan instrument-instrumen itu dengan langkah-langkah yang amat praktis dan masuk akal. Tampaknya buku tipis (112 hal) namun kaya manfaatnya ini cocok untuk dibaca oleh siapa saja, terlebih bagi mereka yang ingin menapak jalan kesuksesan melalui alat-alat yang sebenarnya telah ada di sekililing kita.

Winnetou & Old Shatterhand



Judul : Winnetou & Old Shatterhand jilid 1 & 2Penulis : Karl MayIlustator : Juan ArranzTeks oleh : Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)Editor : Marulina Pane.D.H. , Pandu GanesaPenerbit : Gaya Favorit Press & PKMICetakan : I, Desember 2006Tebal : 64 hlm ; 14.5 x 19 cmHarga : Rp. 15.000,-/jilidKarl May dan tokoh-tokoh rekaaannya seakan tak pernah mati, kisah-kisahnya selalu dibaca orang dari generasi ke generasi. Nama-nama tokohnya seperti Winnetou, Old Shatterhand, Kara Ben Nemsi, dll selalu dikenang sebagai tokoh-tokoh petualang tangguh yang memiliki kisah memikat dan selalu mengusung semangat perdamaian dan nilai-nilai kemanusiaan yang tinggiJika dihitung sejak Karl May mempublikasikan karya-karyanya, maka tahun ini karya-karyanya telah berusia lebih dari seratus tahun. Selama ini pula karya-karyanya terus dicetak ulang, diterjemahkan ke berbagai bahasa dan disajikan dalam berbagai bentuk. Mulai dari cerita bersambung sebuah harian di Jerman, dibukukan menjadi sebuah novel dengan berbagai versi, dibuat komik, difilmkan hingga akhirnya dibuat versi kartunnya.Di Indonesia sendiri karya-karya Karl May telah memiliki sejarah panjang. Buku-bukunya dibawa masuk ke bumi nusantara oleh orang-orang Belanda dimasa pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Mengisi rak-rak buku pejabat dan perpustakaan gereja dan sekolah-sekolah dimasa itu. Selain itu dimiliki dan dibaca juga oleh pribumi yang sudah melek huruf dan terdidik, bahkan menjadi inpirasi beberapa tokoh kemerdekaan Indonesia, antara lain Bung Hatta, Syahrir, dll,Di Indonesia buku-buku Karl May terus diterbitkan ulang hingga kini. Walau sempat mati suri di tahun 90- an, sejak tahun 2002 berkat usaha para pecinta karya-karya Karl May yang tergabung dalam Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI) kini karya Karl May kembali mengisi rak-rak toko buku tanah air. Selain dalam bentuk novel, cerita bergambar, novel komik, kini karya Karl May diterbitkan dalam bentuk komik yang diterjemahkan dari komik berbahasa Belanda karya Juan Arranz.Sebenarnya komik karya Juan Arranz ini pernah diterbitkan oleh Gramedia di tahun 80-an, namun sumber yang digunakan berbeda sehingga ototomatis terdapat perbedaan dengan yang pernah diterbitkan oleh Gramedia.Komik yang diberi judul Winnetou & Old Shatterhand ini terbit dalam 5 seri dimana isinya paralel dengan novel Winnetou I : Kepala Suku Apache dan Winnetou II : Si Pencari Jejak (Pustaka Primatama & PKMI)Di seri 1, komik ini diawali dengan kisah kedatangan Charley (Old Shutterhand) ke benua Amerika. Baru saja ia menjejakkan kakinya di pelabuhan ia bertemu dengan seseorang yang hendak mencari guru privat bagi anak-anaknya dan Charley langsung menerima tawaran tersebut. Di tempatnya mengajar ia bertemu dengan Mr Henry yang mengajaknya berkunjung kerumahnya dan memperlihatkan senapan pembunuh beruang. Dari perkenalannya dengan Mr. Henry, Charley akhirnya diterima bekerja sebagai Surveyour pada perusahaan pemasang rel kereta api di daerah wild west, daerah yang selama ini diimpikan olehnya untuk dikunjungi. Dan senapan pemburu beruang itupun dihadiahkan Mr Henry untuk menemani Charley di daerah yang asing bagi dirinya.Sebagai seorang surveyour Charley ditemani oleh Sam Hawkens dan kawan-kawannya, mereka bertugas mengawal para juru ukur yang bertugas untuk memetakan tanah yang kelak akan dilalui oleh rel kereta api. Namun para juru ukur ini bekerja dengan malas-malasan dan mabuk-mabukan. Charley akhirnya terlibat perselisihan dengan Rattler salah seorang seorang juru ukur. Sikapnya yang semena-mena membuat Charley habis kesabarannya dan menghadiahi Rattler dengan pukulan mautnya. Rattler langsung pingsan dan semenjak itulah Charley dijuluki Old Shatterhand ( Tangan yang menghancurkan).Di jilid pertama kisah baru bergulir seputar pengalaman seru Old Shatterhand unjuk keahliannya antara lain keahlian menembak menngunakan senapan pemburu beruang yang berat, menjinakkan kuda liar, memainkan tari laso, berburu bison hingga menjinakkan bagal .Di jilid ke-2 selain mengisahkan serunya Old Shatterhand melawan beruang grizzly, juga diceritakan pertemuan mereka dengan Klekih Pietra, guru suku Apache, Intshu Tshuna, Kepala Suku Apache dan Winnettou anak kepala suku Apache. Mereka mempertanyakan hak Old Shatterhand dan kawan-kawannya untuk membangun jalur kereta api diatas tanah milik suku Apache. Ketika negoisasi masih berlangsung Rattler menembakkan pistolnya sehingga menyebabkan Kleikh Pietra tewas tertembak. Walau saat itu Kepala suku Apache dan Winenou tak langsung membalas dendam namun Old Shatterhand dan kelompoknya tetap terancam karena sewaktu-waktu suku Apache pasti akan menyerangnya.Old Shatterhand dan rombongannya kemudian bertemu dengan suku Kiowa yang merupakan musuh bebuyutan suku Apache. Kebetulan Sam Hawkens, bersahabat dengan kepala suku Kiowa. Permusuhan antar kedua suku ini dimanfaatkan oleh Old Shatterhand agar terhindar dari pembalasan dendam suku Apache. Akhirnya suku Kiowa berhasil menangkap Kepala Suku apache dan Winnetou. Karena ia tidak menginginkan Winnetou dibunuh oleh suku Kiowa maka dibuatlah suatu taktik agar Winnetou dan kepala suku berhasil lolos dari siksaan orang Kiowa. Berhasilkah taktik ini ? Tentunya akan lebih menarik jika membaca sendiri kelanjutan kisahnya.Bagi pecinta karya-karya Karl May, komik Winnetou karya Juan Arranz ini dianggap sebagai komik yang paling mendekati dengan karakter-karakter dan gambaran yang diciptakan oleh Karl May. Gambar-gambarnya menarik, dilukis dengan gaya realis, full colour dan didominasi oleh warna-warna yang cerah. (Kuning, hijau muda, biru,dll). Kalimat-kalimat yang terdapat dalam balon percakapan tersaji secara simpel dan mudah dimengerti sehingga komik ini cocok untuk dibaca oleh anak-anak.Aslinya komik ini berukuran besar seperti komik Tintin atau Asterik dan dicetak diatas kertas art paper. Sayangnya terjemahan komik ini dicetak dengan kertas yang menyerupai kertas koran sehingga keindahan warna-warni komik ini sedikit banyak akan terdistorsi. Komik ini juga dicetak dengan ukuran yang lebih kecil dari komik aslinya, yaitu menjadi seperti ukuran buku tulis (14.5x19 cm) dengan tebal 64 halaman untuk setiap jilidnya.Namun walau mengalami penciutan ukuran dari komik aslinya, gambar-gambar dalam komik ini tetap nyaman untuk dibaca dan dinikmati. Frame gambarnya tetap besar, bahkan ada beberapa halaman yang dua halamannya berisi satu frame saja (Gambar Sam dan Mustang, hal 22-23 di seri 1). Malah di komik terjemahan ini peletakan frame-frame gambarnya disusun secara bebas, tidak seperti komik aslinya yang terkesan kotak-kotak seperti sawah.Pandu Ganesa selaku ketua Perkumpulan Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI) sekaligus salah satu editor komik ini, mengungkapkan penciutan ukuran dan penggunaan kertas koran dalam komik ini dimaksudkan untuk menyiasati harga yang kemungkinan akan melambung tinggi jika dicetak sesuai dengan aslinya. Dengan ukuran dan penggunaan kertas seperti ini maka harga per bukunya bisa ditekan hingga Rp. 15.000,-. Dan menurut survei pasar yang dilakukan oleh penerbit, harga inilah yang paling tepat dan terjangkau untuk sebuah komik yang bisa dikonsumsi anak-anak hingga dewasa.Selain menerbitkan kelima jilid komik seri Winnetou & Old Shatterhand, tampaknya proyek pembuatan komik Karl May masih akan terus berlanjut. Bahkan masih menurut Pandu Ganesa, kini PKMI sebagai bank naskah telah memiliki 7 komik Belanda karya Juan Arranz. Dengan demikian diharapkan ada sekitar 20 jilid komik karya Juan Arranz yang akan diterbitkan. Selain itu PKMI juga telah menyiapkan komik2 Karl May hasil karya komikus Indonesia yang akan menggarap seri Winnteou dan Kara Ben Nemsi.Seperti yang menjadi harapan PKMI, dengan terbitnya karya-karya Karl May dalam bentuk komik, kisah-kisah petualangan Old Shatterhand, Kara Ben Nemsi, dll diharapkan akan menarik minat anak-anak untuk mencintai tokoh-tokoh tersebut. Sehingga anak-anak tidak hanya mengenal tokoh komik superhero buatan hollywood (batman, superman, spriderman, dll) atau tokoh-tokoh komik-komik jepang yang kini digandrungi anak-anak.Semoga dengan hadirnya komik Winnetou & Old Shatterhand ini, anak-anak memiliki tokoh idola baru yang dalam kisah-kisahnya selalu menonjolkan nilai persahabatan antar manusia yang berbeda ras, bangsa , dan kepercayaan serta mengutamakan perdamaian dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Dan itu semua adalah nilai-nilai positif yang harus ditanamkan kedalam benak setiap orang semenjak anak-anak.